Skripsi ini berjudul ”Sejarah Kesenian Sikambang Di Pesisir Barat Tapanuli, 1990-2003”. Kesenian Sikambang merupakan kesenian masyarakat yang terdapat di Pesisir Barat Tapanuli, khususnya Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Kedua daerah ini merupakan pengguna Kesenian Sikambang. Hal itu masih ada sampai sekarang. Awal terciptanya Kesenian Sikambang ada dua sumber yakni: dari legenda Putri Rundu dari kerajaan Barus yang dipimpin oleh raja Jayadana dan dari nelayan yang mengangkap ikan di pulau Mursalah mendengar nyanyian yang kemudian diulanginya setiba di daratan yang kemudian berkembang jadi Kesenian Sikambang.
Dalam perkembangannya Kesenian Sikambang memadukan beberapa unsur antara lain: musik, tarian, senandung dan pantun.Kesenian ini mengemban falsafah-falsafah kontemporer yang penuh denganmakna, berirama lagu dan berwujud tari. Uniknya, KesenianSikambang bukanlah akulturasi yang terserap dari kebudayaan tetangga seperti Batak dan Minangkabau, tetapi kesenian dri warisan peradaban kerajaanPesisir yang terdapat di Pesisir Barat Tapanuli.Secara garis besar Kesenian Sikambang ada tiga, yaitu: Sikambang sebagai seni, Sikambang sebagai hiburan dan Sikambang sebagai fungsi sosial.Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah yang meliputi tahapan-tahapan heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang sejarah Kesenian Sikambang yang terdapat di Pesisir Barat Tapanuli dengan periodeisasi dari tahun 1990-2003.
Semakin berkembangnya teknologi keberadaan Kesenian Sikambang mulai mengalami pergeseran. Hal itu terjadi karena pengaruh dari arus globalisasi yang berkembang saat ini. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi Kesenian Sikambang di Pesisir Barat Tapanuli. Pada tahun 1990 Kesenian Sikambang masih dipergunakan masyarakat Pesisir sebagai sarana hiburan. Menjelang tahun 2000 Kesenian Sikambang mulai mengalami kemunduran.Kemunduran tersebut terjadi bukan tidak memiliki penerus, akan tetapi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: perkembangan budaya modern, keengganan generasi muda, berkurangnya minat masyarakat dan efisiensi. kondisi ini dikhawatirkan akan memudarkan Kesenian Sikambang di Pesisir Barat Tapanuli, untuk itu peran pimpinan adat masyarakat pesisir Kota Sibolga-Tapanuli Tengah, peran Pemerintah dibantu oleh masyarakat yang mendukung Kesenian Sikambang sangat diperlukan untuk mempertahankan dan melestarikan Kesenian Sikambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar