Forkapsita.com- Kementerian Luar Negeri terus mengamati kabar warga negara
Indonesia yang berada di Libanon, terutama keamanan di negara tersebut.
Selain itu, pendataan ulang WNI yang berada di Libanon juga terus
dilakukan dan selalu berkomunikasi dengan WNI yang berada di negara
tersebut.
Hal itu terus dilakukan usai Menteri Urusan Teluk Arab
Saudi, Thamer al Sabhan mengatakan Libanon telah menyatakan perang
terhadap Arab Saudi. Bahkan Saudi juga memerintahkan agar warganya yang
berkunjung atau tinggal di Libanon untuk pergi secepatnya.
Seperti
data yang diterima dari Kemlu, saat ini ada 155 WNI yang berada di
Libanon, termasuk pelajar dan mahasiswa dan keluarga staf KBRI. Di luar
itu, juga ada 1.296 pasukan perdamaian PBB di bawah misi United Nations
Force in Lebanon (UNIFIL).
"Malah mungkin bisa lebih banyak lagi
kalau dijumlahkan," kata Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum
Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal di Bogor, Sabtu
(11/11).
Selain keamanan di Libanon, WNI di Suriah juga tak luput
dari perlindungan pemerintah Indonesia. Saat ini ada sekitar 1.000 WNI
yang ada di Suriah.
Suriah memang menjadi pintu keluar yang aman
bagi Libanon. Saat terjadi konflik Suriah tahun 2012-2014, setidaknya
ada 7.000 TKW yang bekerja di Suriah yang dievakuasi ke Libanon. Dan
ditampung di KBRI Beirut sebelum diterbangkan kembali ke Indonesia. (sumber :Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar